SMA NEGERI 1 ANGKOLA BARAT GELAR WORKSHOP PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

   Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru sebagai pendidik maupun profesi dimasa pandemi  covid serta mempercepat proses Gerak Maju Pendidikan Di Sumatera Utara, SMA Negeri 1 Angkola Barat menggelar "Workshop Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)". Workshop ini merupakan salah satu program kerja SMA Negeri 1 Angkola Barat yang dananya bersumber dari Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) Tahap 1 tahun 2021. Workshop berlangsung selama 3 hari dari tanggal 24 Maret s/d 26 Maret 2021 bertempat di SMA Negeri 1 Angkola Barat tepatnya di ruang kelas XII IS 1 .

   Pada pembukaan workshop di hari pertama diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan  Indonesia Raya yang dibawakan oleh Guru Seni Budaya (Suci Rahmadhani, S.Pd), dilanjutkan dengan kata sambutan dari berbagai pihak dimulai dari Ketua Panitia (Bapak Paralihan, M.Pd), Komite Sekolah (Bapak Parlaungan), Pengawas Sekolah tingkat SMA/SMK (Bapak Mukhty&Bapak Marwan) ,Narasumber Workshop (Dr.Magdalena, M.Ag, Dosen Pasca Sarjana IAIN Padangsidimpuan & Mukkeis, S.Ag,MA Selaku Guru SMPN 2 Panyabungan), Kepala SMA Negeri 1 Angkola Barat (Bapak Salamat Siregar, S.Pd, M.Si), Kasi SMA Cabdis Pendidikan Padangsidimpuan (Bapak Al Benny Hevi Damanik, SP, MM) dan Kepala Cabdis Pendidikan Padangsidimpuan (Bapak Pahri Siregar, S.Sos) yang dengan resmi membuka acara workshop dan terakhir doa yang dibawakan oleh Guru PAI (Bapak Drs.Irwan Lubis).

  Melihat fenomena PTK, sudah merupakan hal yang lumrah di kalangan guru. Sebagai contoh yang biasa kita lihat PTK salah satu dokumen yang harus dipersiapkan dalam hal kenaikan pangkat PNS. Namun jauh dari itu, sudah sewajarnyalah menjadi kebutuhan sekaligus keterampilan bagi seorang guru untuk membuat sebuah PTK untuk menciptakan perubahan-perubahan yang lebih baik dalam pembelajaran dikelasnya sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. PTK tercipta karena adanya masalah di dalam pembelajaran yang ingin ditemukan solusinya, sehingga sudah sepatutnya, guru mampu membuat sebuah PTK.

  Dihari pertama kegiatan workshop berjalan dengan lancar dan menyenangkan, ditandai dengan narasumber yang cukup baik memahami peserta workshop. Materi yang diberikan narasumber dihari pertama masih seputar pengenalan dan pemahaman apa itu PTK. Peserta workshop memiliki interaksi yang baik terhadap apa yang disampaikan kedua narasumber seputar PTK.

  Dihari kedua kegiatan workshop, narasumber mulai memberikan tugas kepada peserta workshop. Tugas yang diberikan narasumber dikerjakan secara berkelompok dan disesuaikan dengan MGMP/MGBK guru yang menjadi peserta workshop. Setiap MGMP diberikan tugas untuk mengumpulkan berbagai masalah yang biasa ditemui dalam pembelajaran di kelasnya masing-masing. Kemudian setelah ditemukan masalahnya, narasumber ikut mobile memandu setiap kelompok untuk menentukan identifikasi masalah, tindakan terhadap masalah hingga judul masalah dan rumusan masalah.

  Dihari ketiga kegiatan workshop, narasumber kembali melanjutkan tugas yang diberikan kepada peserta. Namun tugas kali ini diserahkan kembali secara individual. Dimana setiap peserta sudah bisa  menentukan masalah pembelajarannya sendiri, membuat tindakan atau solusi masalahnya sendiri hingga tercipta judul PTK. Setelah itu dilanjutkan dengan latar belakang hingga manfaat penelitian. Karena sebuah PTK idealnya harus diteliti dahulu maka PTK akan mulai dikerjakan pada awal semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 sesuai arahan dari Kepala Sekolah. Semua tugas yang diberikan narasumber kepada peserta workshop menjadi feedback untuk kegiatan workshop penyusunan laporan PTK dan dikumpulkan ke ketua panitia workshop.

  Pada akhir kegiatan workshop sebagaimana yang sudah disampaikan, PTK itu dibuat bukan karena hanya untuk memenuhi persyaratan untuk kenaikan pangkat, tetapi sudah menjadi keharusan bagi setiap guru membuat PTK untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya di dalam kelas dan menjunjung profesi guru, serta sebagai sebagaimana visi dan misi sekolah SMA Negeri 1 Angkola Barat yang salah satunya adalah berwawasan global dimana sangat memungkinkan untuk menuntut kita agar lebih meningkatkan kualitas diri untuk mampu bersaing (berkompetisi) agar tidak tergerus zaman serta tetap melestarikan nilai-nilai budaya lokal setempat.