
Cerpen Berjudul Momentum Terindah Karya Nirwana Harahap XII-5 Pemenang 2 Lomba Cerpen Antar Kelas Bertema Hari Guru
Momentum Terindah
Waktu akan terasa melambat ketika kita sedang menunggu sesuatu tujuan yang belum tercapai oleh kita, tetapi ada beberapa menganggap hal seperti itu bukanlah masalah buat mereka. Akan tetapi mereka akan menikmati masa menunggunya dan menerima hasil dengan kepuasan sesuai ekspektasi. Bagaimana dengan gadis manis ini? Namanya Ashley Greene dia adalah siswa kelas Xll yang berada di sekolah SMAN 2 GROUCE. Sekarang dia sedang berada di dalam puncak klasemen sementara, kebingungan... seperti itulah.
Kebingungan pasti akan muncul ketika 2 opsional pemikiran datang bersamaan, sepertinya Ashley sedang berada dalam kondisi dimana opsional pertama datang. Ia tidak sabar untuk menunggu hari istimewa yang akan diadakan sekolahnya yaitu "Hari Guru Nasional". Ashley cukup tidak sabaran menunggu hari itu tiba, karena hanya sekali setahun peringatan hari itu dilakukan dan juga ia pasti tidak akan ikut merayakan hari itu tahun depan bukan?. Namun ia juga berada di opsional pemikiran lainnya, Ashley masih belum ada ide untuk hadiah apa untuk diberikan kepada wali kelas mereka, Ibu Louis. Rasanya ketika pikiran itu muncul membuat Ashley frustasi saja. Oh iya apa kalian tahu? Kelas Ashley berencana, mereka menyiapkan hadiah masing masing dari mereka sendiri dan ada juga spesial hadiah khusus dari seluruh siswa dikelasnya. Itu adalah ide cerdik si bendahara kelas mereka yang tukang nagih utang kas itu. Ide itu memang bagus tapi sekarang Ashley masi belum menemukan hadiah apa yang akan ia berikan kepada ibu Louis. Ia jadi kembali muram ketika mengingat opsional satu ini.
Ashley sedang berada di ruang kelasnya, disana ricuh disebabkan kelasnya sedang mempersiapkan hiasan kelas untuk persiapan Hari Guru nanti. Kegaduhan tidak ada habisnya ketika Ashley sibuk memikirkan hadiah apa yang akan ia beri kepada ibu Louis. Ia merasa tidak fokus dan langsung beranjak dari duduknya. Ia tersentak ketika teman sebangkunya bertanya " Shey kamu udah ada ide buat hadiah apa yang akan kamu beri sama Ibu Louis?" Ashley merespon dengan lesu. "Kamu tahu Nael sampai sekarang aku masih belum menemukan nya, memikirkannya didalam kelas pikiran jadi tidak fokus. Sepertinya aku lebih baik keluar kelas sebentar" Ashley langsung melangkahkan kakinya tanpa melihat kebelakang. Ia berjalan di koridor sekolah sambil menatap kearah lapangan bola, ia bergumam pelan "Ibu Louis itu selalu menghargai setiap hasil kerja siswa. Mau itu hasil tugas siswa bagus atau kurang bagus , dia selalu menghargai nya. Dan dia juga suka memberikan nasehat kepada kami.Rangkaian kata kata nya selalu bermakna. Sepertinya ibu Louis suka dengan kata kata kiasan yang indah!!" Ashley berkecamuk sebentar di koridor sekolahnya lalu kembali berjalan.
Tibalah ia di perpustakaan, Ashley memasuki ruangan perpustakaan dan langsung mengambil satu buku acakan disana. Ashley membuka lembaran buku tersebut, tetapi ia sama sekali tidak membacanya. Pikiran nya kembali pergi jauh melayang , tiba tibs ia teringat kejadian nya waktu kelas 11. Waktu itu ketika ibu Louis masuk kekelasnya Ibu tersebut memberikan tugas kepada mereka. Dimana, setiap siswa harus Membacakan sebuah Puisi satu persatu didepan ruangan kelas. Sebelumnya ibu Louis sudah menjelaskan bagaimana cara membaca puisi dengan baik. "Membaca puisi itu harus dinaungi juga dengan ekspresi wajah. Kita harus menyesuaikan ekspresi wajah kita sesuai dengan tema puisi yang kita pilih. Misal ibu memilih tema puisi bernuansa 'bahagia' jadi wajah atau ekspresi wajah ibu, ketika membaca setiap kata dibait puisi bertema bahagia itu harus ceria. Agar feel nya terasa dan leluasa".
Setelah ibu Louis memberikan penjelasan, ia memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih sekitar 20 menit. Saat itu Ashley cukup ragu untuk tampil kedepan, tapi jika ia tidak yang pasti Ashley tidak akan mendapatkan nilai dan itu sangat merugikannya. Dengan berat hati Ashley tetap berlatih walaupun sulit untuk melakukannya. Waktu latihan sudah habis Ibu Louis langsung mengambil absen dan menyebutkan nama absen pertama "Ashley Greene, silahkan maju nak" YAPP nama absen pertama memang dia. "Sial" ucap Ashley saat itu, ia maju kedepan dan menatap kertas yang ia pegang sedari tadi. Ashley mengeluh didalam hatinya " Ya Tuhan lebih baik aku membacakan 10 (sepuluh) lembar pidato daripada membacakan puisi ini" Ashley nampaknya sudah gugup namun ia langsung membacakan puisi tersebut ketika Ibu Louis menyuruh untuk mencobanya. Ashley membaca puisi dan melakukan ekspresi sedih karena tema Puisi nya memang itu. Ashley memahami arti kata setiap bait dan mengucapkan dengan ekspresi yang sesuai. Ia tetap mencoba walaupun sudah tahu jika dia memang tidak pandai dalam melakukan itu. "Fttt .... Hahahaahhaa" tiba tiba ia mendengar teman sekelasnya menertawakannya. Ashley mendongak dan kembali menatap kertas nya. Tolong rasanya Ashley saat itu ingin pulang saja karena malu. Kecewa, Hasil yang ia dapat bukanlah tepuk tangan dari teman temannya namun tawaan lah yang ia dapatkan. Mereka tertawa melihatnya yang benar benar tidak bisa mengekspresikan puisi tersebut. Ashley hanya terdiam. Ia tidak sama sekali menyalahkan teman sekelasnya karena faktanya memang ia tidak bisa membaca puisi sesuai yang dijelaskan ibu Louis tadi.
Ketika teman sekelas nya tertawa, ibu Louis berdiri dan langsungg mendekati nya dan berkata "mengapa kalian menertawakan teman kalian? Bukannya wajar jika ia salah karna memang baru kali pertamanya ia mencoba. Mungkin kalian juga begitu bukan? Harusnya kalian itu harus memberikan tepuk tangan kepada teman kalian, dia sudah berani untuk memulai pertama. Dia percaya lebih baik mencoba diawal untuk memperbaiki nanti kedepannya" ketika ibu Louis mengucapkan kata itu, teman sekelasnya tiba tiba terdiam seolah batu telan mereka telan. Ashley juga sebenarnya cukup terkejut ketika ibu Louis berkata begitu, awalnya Ashley mengira ibu itu sedang ingin mempermalukannys tetapi kesalahpahaman nya salah ternyata ibu Louis sedang membelanya dan memberikan nasehat kepada teman sekelasnya. Akhirnya teman sekelasnay lebih berhati-hati hati untuk tertawa . Mengingat kejadian itu Ashley tersenyum kikuk, benar benar kejadia konyol yang ia alami sekaligus terharu karena tanggalan ibu Louis. Astaga ia baru ingat . Ia telah membuang buang waktu di perpustakaan tanpa mengingat bahwa dikelasnya teman temannya sedang sibuk mempersiapkan hari guru nasional. Ashley buru buru keluar dari perpustakaan dan berlari menuju kelasnya.
HARI -H sudah tiba, Ashley nampaknya sangat ceria saat it. Ashley sudah menyiapkan kadonya yang begitu spesial untuk ibu Louis. Saat ia mengingat kejadian waktu itu ketika di perpustakaan , Ashley langsung menemukan hadiah apa yang sangat bagus untuk diberikan kepada ibu Louis. Ia juga bersemangat untuk acara hari ini, pasti sangat menyeruhkan. Melihat guru menjadi petugas upacara, dan menonton guru yang akan bermain perlombaan sesama. Mereka pasti sangat lucu. Memikirkanna saja membuat Ashley terkekeh.
Upacara telah dimulai, Sebagian guru sudah diberi tempat untuk menjadi petugas upacara. Waktu berlalu upacara selesai dilaksanakan dan acara selanjutnya dilaksanakan. Pertandingan Antar Guru. Pertandingan nya sangat seru dan juga lucu, guru guru disana tampak bersemangat untuk meraih kemenangan. Mereka serius tetapi juga menikmati nya. Sepertinya pemenang perlombaan nya sudah ditemukan, para guru juga terlihat begitu bahagia walaupun beberapa dari tim perlombaan ada yang kalah, mereka tetap terlihat bahagia dan memberikan aspirasi tepuk tangan kepada guru guru yang menang dalam perlombaan.
Sekarang adalah acara dimana setiap wali kelas akan memasuki ruangan kelas yang mereka tempati. Acara yang ditunggu tunggu oleh siswa. Ashley beserta teman temannya sudah siap untuk memberikan surprise kepada ibu Louis. Saat ibu Louis membuka pintu, salah satu teman Ashley tiba tiba memecahkan balon yang berisi hiasan buatan mereka. Dan tadaaaa "HAPPY TEACHER DAY" semua siswa yang berada di dalam kelas itu mengucapkan kalimat itu. Ibu Louis terkejut dan dia tersenyum. Bendahara kelas menghampiri ibu Louis dengan memegang kue ditangannya "Bu' tiup lilin nya" mereka bersorak dan bernyanyi 'tiup lilinnya tiup lilinnya " seperti anak kecil saja bernyanyi, bersorak dan bertepuk tangan. Ibu Louis geleng geleng kepala sambil tertawa pelan, ia menghampiri kue tersebut dan meniupnya. Semua siswa diruangan kelas tersebut tertawa dan bersorak gembira. Sesi tiup lilin selesai ibu Louis juga sudah mencicipi kue tersebut, siswa disana satu persatu menyuapi ibu Louise. Ia juga tidak keberatan dengan itu. Ketika suapan terakir selesai, ibu Louis langsung berkata "Ibu sungguh berterimakasih kepada anak anak ibu karena sudah menyiapkan ini dengan ketulusan hatinya. Disini ibu juga tidak hanya ingin mengucapkan terimakasih, tetapi ibu juga ingin mengatakan ini untuk kalian semua. ibu berdoa semoga anak anak ibu ini menjadi anak yang baik, jujur, rajin belajar, dan juga menjadi seseorang yang mencintai dirinya sendiri dan memperbaiki dirinya versi lebih baik lagi" saat ibu Louis mengucapkan kata kata itu semua siswa dikelas terharu. Ketua kelas mereka yang mewakili mengucapkan terimakasih juga kepada Ibu Louis karena sudah mau mengajar dan selalu sabar menghadapi tingkah mereka. Ibu Louis menjawab tidak apa apa.
Ashley saat itu sudah tidak sabaran untuk sesi memberi hadiah kepada ibu Louis. Ashley mengkode ketua kelas dengan sengaja batuk kecil "Uhuk" semua tiba tiba terdiam, ternyata kode tersebut langsung ampuh padahal niat Ashley hanya ingin mengkode ketua kelas saja. Pemberian hadiah kepada wali kelas berjalan begitu meriah . Pertama mereka memberikan hadiah yang mereka kumpulkan bersama dan dilanjutkan memberikan hadiah dari masing masing siswa .
Ashley sudah tidak sabaran, ia cukup kesal karena teman nya ada yang menyelinap kedepannya dan posisi nya menjadi dibelakang. Ashley hanya berdecak pelan dan menunggu gilirannya.
Ketika gilirannya, Ashley langsung tersenyum dan menghampiri ibu Louis. Dia memberikan hadiahnya dan berkata "Ibu hadiahku mungkin tidak seberapa, tapi ibu harus tahu hadiah yang aku berikan ini kepada ibu adalah sebuah dedikasi ibu yang dulu ibu ajarkan kepada ku dan teman temanku. Aku sudah berpikir lumayan lama untuk hadiah apa yang cocok untuk ibu Louis jadi aku berpikir lebih lama dan kesimpulannya aku memilih hadiah ini untuk ibu. Makasi juga yah Bu' sudah menjaga dan mengajar kamu dengan baik" Ashley kembali menatap ibu Louis dan menyalamnya dengan santun. Ibu Louis tertawa disini gigi nya sampai terlihat.Sepertinya hari ini sungguh hari yang begitu berkesan dan menyenangkan. Guru beserta siswa terlihat ceria dan juga bahagia. Kelas begitu ricuh nan meriah karena hari istimewa ini. Mereka terus melanjutkan kegiatan yang mereka inginkan seperti berfoto bersama, berbincang bersama dan tertawa bersama. Momentum tersebut akan tersimpan rapi dimemori mereka masing masing. "Hargailah setiap momentummu dengan orang yang kau cintai dan kau sayangi. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu karena yang sudah berlalu tidak akan pernah terulang kembali"
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Cerpen Berjudul Harapan di Atas Debu Karya Rika Sumila Juara II Lomba Cerpen Nasional TKI Kreatif
HARAPAN DI ATAS DEBU RIKA SUMILA Kota yang dulu indah dan tenteram kini hancur dan bangunan terlihat seperti kepingan bebatuan. Bangunan-bangunan hancur, u
Cerpen Berjudul Pelita Hati Karya Wulan Lestari XII-4 Pemenang 1 Lomba Cerpen Antar Kelas Bertema Hari Guru
Pelita Hati Di sebuah sekolah ditengah perkotaan, Yura duduk di bangku paling belakang, tepat di samping jendela yang menghadap ke taman. Hembusan angin siang mener
Cerpen Berjudul "Insecure" Karya Neffy Feliska Kelas XI-4
Insecure Di sebuah desa yang indah dan asri hiduplah seorang gadis yang penuh cerita, penuh semangat, dan dia dijuluki si pemilik hati yang baik .namun di sis
Cerpen Berjudul Persahabatan Tanpa Batas Karya Ingatan Sutraman Kelas XII-3
Persahabatan Tanpa Batas Ingatan Sutraman XII-3 Di sebuah desa kecil bernama angkola barat ada enam sahabat yang selalu bersama dalam suka maupun duka. Mada
Cerpen Berjudul "Maaf" Karya Fauziah Meylani Kelas XI-5
Maaf Fauziah Meylani Di sebuah kota kecil yang tenang, tinggal seorang pemuda bernama Dimas. Dimas adalah seorang yang sederhana, bekerja sebagai penulis lepas. Ha
Cerpen Berjudul "Pagi yang Berbeda" Karya Fauziah Meylani Kelas XI-5
Pagi yang Berbeda Fauziah Meylani XI-5 Hari pertama masuk sekolah selalu menjadi momen yang mendebarkan bagi banyak siswa, tidak terkecuali bagi Arif, seorang sisw
Sebuah Cerita Pendek Berjudul "Setiap Detik Adalah Kesempatan" Karya Ahmada Nuari Kelas XI-5
"Setiap Detik Hidup adalah Kesempatan" karya Ahmada Nuari XI-5 Mia adalah seorang wanita muda yang hidup di tengah-tengah keluarganya dengan penuh perjuangan. Terlahir da
Cerita Pendek dari Fauziah Meylani Kelas XI-5
“MINDSET“ Fauziah Meylani Aku adalah Hana Putri Dewi, seorang anak bodoh yang lahir di keluarga kaya. Aku tidak menyangkal bahwa aku memang malas belaj
“Harapan Hana” Cerita Pendek dari Qori Saulina XI-5
Malam yang hangat ditemani keluarga besar, menyaksikan keindahan letusan kembang api di langit yang gelap. Perayaan tahun baru yang dirayakan satu kali satu tahun i
CERPEN BERTEMA HOROR KARYA "KEYLA SALSABILA" KELAS XI-5
Kuntilanak di Rumah Kos Dina selalu merasa ada yang janggal dengan kamar kos barunya. Rumah kos tua itu terletak di ujung gang, jauh dari keramaian. Sewanya murah, dan ka