• SMA NEGERI 1 ANGKOLA BARAT
  • #Bekerja Melampaui Tupoksi

Cerpen Berjudul "Aku Bersyukur Jadi Aku" Karya Nun Azidah XI-3

Aku Bersyukur Jadi Aku

Nun Azidah XI-3


  Pagi itu, sinar matahari menyelinap masuk melalui celah-celah tirai kamar Ziah. Gadis cantik yang duduk di bangku SMA ini bangun dengan senyuman di wajahnya. Di rumah sederhana namun penuh cinta ini, ia merasa sangat bersyukur. Ayahnya yang baik dan perhatian, Pak Rahman, selalu memastikan ia memulai hari dengan semangat. Ibunya, Bu idah, yang penyayang dan peduli, selalu memberikan pelukan hangat setiap pagi sebelum Ziah berangkat ke sekolah.


  Di sekolah, Ziah dikenal sebagai siswa yang pintar dan cantik. Namun, kesempurnaan Ziah di mata orang lain ternyata menimbulkan iri hati pada Irin. Irin, teman sekelas Ziah, selalu menjelek-jelekkan Ziah di masyarakat dan di sekolah. Kebenciannya muncul dari rasa iri akan kecantikan dan kepintaran Ziah, serta perhatian dari seorang cowok yang juga disukai Irin. Setiap kali Ziah berjalan di koridor sekolah, Irin selalu melontarkan komentar pedas. "Lihat saja Ziah itu, sok pintar dan sok cantik! Hanya cari perhatian," kata Irin dengan suara nyaring. Teman-teman lain yang mendengar hanya bisa terdiam, tidak ingin terlibat dalam konflik.


  Namun, di sisi Ziah, ada sahabat sejatinya, Azlidah. Azlidah selalu mendukung dan membela Ziah dalam segala hal. Ia paham betul perasaan Ziah dan selalu siap memberikan dukungan. "Jangan pedulikan Irin, Ziah. Kamu lebih baik dari semua itu," kata Azlidah sambil menggenggam tangan Ziah. Suatu sore, ketika Ziah dan Azlidah sedang duduk di taman sekolah, Irin datang dan mulai melancarkan serangan verbalnya lagi. "Kamu pikir kamu siapa, Ziah? Semua orang tahu kamu hanya berusaha merebut perhatian semua orang, terutama cowok itu!" kata Irin dengan nada sinis. Kata-katanya seperti badai yang menghancurkan segalanya, membuat hati Ziah hancur berkeping-keping.


   Malam harinya, Ziah pulang dengan wajah yang muram. Ia mencoba menyembunyikan kesedihannya, tapi Bu idah bisa merasakan ada yang tidak beres. "Ada apa, Nak? Kenapa kamu terlihat begitu sedih?" tanya Bu Dina dengan lembut. Ziah tidak bisa lagi menahan air matanya. Ia menceritakan semua yang terjadi, bagaimana Irin selalu menjelek-jelekkannya di sekolah dan di lingkungan sekitar.


   Bu idah terkejut mendengar cerita anaknya. Ia tidak bisa membiarkan hal ini terus berlanjut. Esok harinya, Bu idah memutuskan untuk menemui Irin di sekolah. Ketika ia melihat Irin sedang berdiri bersama teman-temannya di halaman sekolah, Bu idah mendekatinya dengan langkah tegas. "Irin, saya ingin bicara dengan kamu," kata Bu idah dengan suara tegas namun penuh kasih sayang.
Irin terlihat kaget dan sedikit gugup. "Apa yang ingin Ibu bicarakan?" tanyanya dengan suara lirih.
"Kenapa kamu selalu menjelek-jelekkan Ziah? Apakah kamu tidak tahu betapa sakitnya hati Ziah setiap kali kamu menghinanya?" tanya Bu idah. Irin terdiam, tidak tahu harus berkata apa. Bu idah melanjutkan, "Kamu mungkin tidak sadar, tapi setiap kata yang kamu ucapkan itu bisa sangat menyakitkan. Ziah adalah anak yang baik dan selalu berusaha keras. Saya harap kamu bisa lebih bijak dalam berkata-kata."


   Irin mulai menundukkan kepalanya, merasa malu dengan perbuatannya. Ia tidak pernah berpikir bahwa kata-katanya bisa begitu menyakitkan bagi Ziah. Setelah pembicaraan itu, Irin mulai berubah. Ia mencoba untuk lebih ramah dan berhenti menjelek-jelekkan Ziah.
Malam itu, Ziah duduk di kamarnya, merenungkan semua yang telah terjadi. Ia merasa lega dan bersyukur memiliki ibu yang begitu peduli, sahabat yang selalu mendukung, dan keberanian untuk menghadapi semua masalah. Ziah menyadari bahwa hidupnya mungkin tidak sempurna, tapi ia bangga dengan dirinya sendiri. "Aku bersyukur jadi aku," katanya pelan sambil tersenyum. Ia tahu bahwa dengan dukungan keluarga dan keteguhan hati, ia bisa menghadapi apapun yang datang.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Cerpen Berjudul "Because This Is My Life" Karya Wulan Lestari Pemenang Lomba Cerpen TOP 25 Besar Nasional TKI Kreatif

BECAUSE THIS IS MY FIRST LIFE WULAN LESTARI       Angin dingin berhembus tajam, menerpa tubuh Yura yang berdiri mematung di depan pintu rumahnya. Di tangannya, tergengg

10/03/2025 12:41 - Oleh MORA YANTHI PANGGABEAN, S.Pd - Dilihat 34 kali
Puisi Berjudul Lantas Kemana Karya Silpia Rahmadhani Simbolon Kelas X-4

Lantas Kemana Silpia Rahmadani Simbolon X-4   andai waktu bisa ku putar akan kubuktikan bahwa cinta itu nyata malam hari yang terasa sepi dibarengi air hujan di matanya angi

21/02/2025 21:08 - Oleh Sunny Saputra Nasution, S.Pd - Dilihat 119 kali
Cerpen Berjudul Harapan di Atas Debu Karya Rika Sumila Juara II Lomba Cerpen Nasional TKI Kreatif

HARAPAN DI ATAS DEBU RIKA SUMILA         Kota yang dulu indah dan tenteram kini hancur dan bangunan terlihat seperti kepingan bebatuan. Bangunan-bangunan hancur, u

09/02/2025 19:30 - Oleh Sunny Saputra Nasution, S.Pd - Dilihat 137 kali
Cerpen Berjudul Momentum Terindah Karya Nirwana Harahap XII-5 Pemenang 2 Lomba Cerpen Antar Kelas Bertema Hari Guru

Momentum Terindah          Waktu akan terasa melambat ketika kita sedang menunggu sesuatu tujuan yang belum tercapai oleh kita, tetapi ada beberapa menganggap

19/01/2025 19:21 - Oleh Sunny Saputra Nasution, S.Pd - Dilihat 162 kali
Cerpen Berjudul Pelita Hati Karya Wulan Lestari XII-4 Pemenang 1 Lomba Cerpen Antar Kelas Bertema Hari Guru

Pelita Hati      Di sebuah sekolah ditengah perkotaan, Yura duduk di bangku paling belakang, tepat di samping jendela yang menghadap ke taman. Hembusan angin siang mener

15/12/2024 20:55 - Oleh Sunny Saputra Nasution, S.Pd - Dilihat 262 kali
Cerpen Berjudul "Insecure" Karya Neffy Feliska Kelas XI-4

 Insecure      Di sebuah desa yang indah dan asri hiduplah seorang gadis yang penuh cerita, penuh semangat, dan dia dijuluki si pemilik hati yang baik .namun di sis

03/12/2024 10:48 - Oleh MORA YANTHI PANGGABEAN, S.Pd - Dilihat 485 kali
Cerpen Berjudul Persahabatan Tanpa Batas Karya Ingatan Sutraman Kelas XII-3

Persahabatan Tanpa Batas Ingatan Sutraman XII-3      Di sebuah desa kecil bernama angkola barat ada enam sahabat yang selalu bersama dalam suka maupun duka. Mada

27/11/2024 20:50 - Oleh Sunny Saputra Nasution, S.Pd - Dilihat 441 kali
Cerpen Berjudul "Maaf" Karya Fauziah Meylani Kelas XI-5

 Maaf Fauziah Meylani     Di sebuah kota kecil yang tenang, tinggal seorang pemuda bernama Dimas. Dimas adalah seorang yang sederhana, bekerja sebagai penulis lepas. Ha

17/09/2024 17:28 - Oleh Sunny Saputra Nasution, S.Pd - Dilihat 531 kali
Cerpen Berjudul "Pagi yang Berbeda" Karya Fauziah Meylani Kelas XI-5

 Pagi yang Berbeda Fauziah Meylani XI-5     Hari pertama masuk sekolah selalu menjadi momen yang mendebarkan bagi banyak siswa, tidak terkecuali bagi Arif, seorang sisw

15/09/2024 21:39 - Oleh MORA YANTHI PANGGABEAN, S.Pd - Dilihat 469 kali
Sebuah Cerita Pendek Berjudul "Setiap Detik Adalah Kesempatan" Karya Ahmada Nuari Kelas XI-5

"Setiap Detik Hidup adalah Kesempatan" karya Ahmada Nuari XI-5    Mia adalah seorang wanita muda yang hidup di tengah-tengah keluarganya dengan penuh perjuangan. Terlahir da

03/09/2024 21:21 - Oleh Sunny Saputra Nasution, S.Pd - Dilihat 1521 kali